Sabtu, 09 Maret 2013

Membuat Resensi Yuk . . . . . .

 Teknik Membuat Resensi Buku

~dan…kebahagiaan akan berlipat ganda  jika dibagi dengan orang lain~
 (Paulo Coelho dalam novel “Di Tepi Sungai Piedra”)

BERUNTUNG orang yang suka membaca buku. Mereka yang  gemar membaca buku akan terbuka wawasannya, tidak  kuper dan cupet pandangan. Mereka akan mengerti  informasi selain yang dipikirkannya selama ini, begitu  juga referensi dan pengetahuannya akan bertambah luas.  Inilah sebenarnya investasi berharga sebagai modal  untuk mengarungi kehidupannya. Orang yang menyukai aktivitas membaca, biasanya mereka tidak akan terjebak  dalam pola berpikir sempit ketika menghadapi  problem-problem penting yang terjadi di dunia. Dalam  kehidupan nyata juga berpeluang besar punya potensi  dan kecenderungan yang bijak dalam mensikapi  kejadian-kejadian keseharian di sekitarnya.
      Tapi, bagi orang yang ingin berbuat lebih dan mau berbagi ilmu kepada orang lain, membaca saja tak cukup. Mereka perlu memiliki ketrampilan lagi yaitu ketrampilan meresensi buku (berbagi bacaan).
 
 
TAHAP PERSIAPAN

Memilih jenis buku : Tentu setiap orangmempunyai hobi dan minat tertentu pada sebuah buku. Pada proses pemilihan ini akan lebih baik kalau kita fokus untuk meresensi buku-buku tertentu yang menjadiminat atau sesuai dengan latarbelakang pendidikan kita. (hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa seseorang tidak mungkin menguasai berbagai macam bidang sekaligus). Ini terkait dengan ” otoritasilmiah”. Hal ini tidak berarti membatasi ataumelarang-larang orang untuk meresensi buku. Tapi,hanya soal siapa berbicara apa. Seorang guru tentu lebih paham bagaimana cara mengajar siswa dibandingkan seorang tukang sayur.
Usahakan buku baru. Ini jika karya resensi akan dipublikasikan di media cetak. Buku-buku yang sudah lama tentu kecil kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi dengan asumsi sudah banyak yang membacanya. Sehingga tidak mengundang rasa penasaran.Untuk buku-buku lama (yang diniatkan hanya sekedar untuk berbagi ilmu, bukan untuk mendapatkan honor) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan misalnya lewat blog (jurnal personal).

Membuat anatomi buku. Yaitu informasi awal mengenai buku yang akan diresensi. Contoh formatnya sebagai berikut;
  •          Judul Karya Resensi
  •          Judul Buku :
  •          Penulis :
  •          Penerbit :
  •           Harga :
  •          Tebal :
     
    TAHAP PENGERJAAN

     Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal  penting. Ini yang membedakan antara pembaca biasa dan peresensi buku. Bagi pembaca biasa, membaca bisa sambil lalu dan boleh menghentikan kapan saja. Bagi  seorang peresensi, mesti membaca buku sampai tuntas agar bisa mendapatkan informasi buku secara menyeluruh. Begitu juga mencatat kutipan dan pemikiran yang dirasa penting yang terdapat dalam buku tersebut.

    Setelah membaca, mulai menuliskan karya resensi  buku yang dimaksud. Dalam karya resensi tersebut, setidaknya mengandung beberapa hal;
  •   Informasi(anatomi) awal buku (seperti format diatas).
  • Tentukan judul yang menarik dan“provokatif”
  • Membuat ulasan singkat buku.
  • Ringkasan garis besar isi buku.
  • Memberikan penilaian buku. (substansi  isinya maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan dengan buku lain. Inilah sesungguhnya fungsi utama seorang peresensi yaitu sebagai kritikus sehingga bisa membantu publik menilai sebuah buku.
  • Menonjolkan sisi yang beda atas buku yang diresensi dengan buku lainnya.
  •  Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
  • Mengkoreksi karya resensi.
  •  Editing  kelengkapan karya, EYD dan sistematika jalan pikiran resensi yang telah dihasilkan. Yang terpenting tentu bukan isi buku itu apa, tapi apa sikap dan penilaian  peresensi terhadap buku tersebut.
TAHAP PUBLIKASI
  1. Karya disesuaikan dengan ruang media yang akan kita kirimi resensi. Setiap media berbeda-beda panjang dan pendeknya. Mengikuti syarat jumlah halaman dari media yang bersangkutan adalah sebuah langkah yang  aman bagi peresensi.
  2. Menyertakan cover halaman depan buku.
  3. Mengirimkan karya sesuai dengan jenis buku-buku yang resensinya telah diterbitkan sebelumnya. Peresensi perlu menengok dan memahami buku jenis apa yang sering dimuat pada sebuah media tertentu. Hal ini untuk menghindari penolakan karya kita oleh redaktur. 
Demikian ulasan sekilas mengenai teknik sederhana meresensi buku. Pada intinya, persoalan meresensi buku adalah soal berbagi (ilmu). Setelah membaca buku,biasanya kita bahagia karena memperoleh wawasan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar