RESENSI
NOVEL
Judul Novel : “ Semiliar
Cinta Untuk Ayah, Sebuah Kumpulan Kisah tentang AYAH”
Nama Penulis:
Novi Chi, Dkk
Penerbit : Gema
Insani
Harga : Rp.
36.000,00-
Penyunting :
Jumi H
Perwajahan Isi
& Penata Letak : Bib
Desain Sampul :
Mimin
Tebal Buku : 256
hlm.; 18,3cm.
Cetakan : ke-I Gema
Insani Press 2011
Latar Belakang Para Penulis
1.
Elis Homsini Maulida, Elis
Homsini Maolida lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia(UPI) jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2005. Sampai saat ini, aktivitasnya berhubungan
dengan dunia pengajaran dan pelatihan bahasa. Saat ini dia mengajar bahasa
Inggris di Universitas Komputer (UNIKOM) Bandung dan menjadi Instruktur
sekaligus tim kurikulum di E-Kids English Course. Hobi menulisnya yang sudah
lama tidak ditekuni karena rutinitas kerja, mulai di gali lagi sejak Mei 2010
dan menghasilkan beberapa tulisan yang tergabung dalam beberapa antologi.
2.
Lin
Wulynne, adalah nama pena dari Diyah Wulandari,
seorang ibu jagoan neon dan guru bahasa Inggris di Malang. Pengasuh PULPEN
(Kumpulan Cerpen) di facebook.com dan klub buku Malang. Menulis antologi Reuni Pena Mantan Aktivis Masjid Raden Patah
(Terbit Indie, 2008) dan Emak2 Fesbuker
Mencari Cinta (Leutika, 2010). Menulis cerpen, essay, dan artikel di sana
sini. Blogging di sana sini juga. Add her Lin Wulynne (FB). Percikan pikirannya
bisa disesap di : metamoprhian.wordpress.com
3.
Annisa
Widiyarti , perempuan yang lahir Jakarta pada
tanggal 27 Agustus 1985. Lulusan D3 Manajemen Informatika ini sangata suka
membaca, menulis, memasak, dan berpetualang. Mengakhiri pekerjaannya sebagai
instruktur office di sebuah LPK demi megurusi anaknya, M. Ihsan Hanif.
Tulisannya pernah dimuat di buku Catatan
Hati di Setiap Sujudku, dan sebuah cerpennya “Bukan Nggak Mau Pacaran “ pernah dimuat di majalah Story. Sebentar
lagi sebuah buku antologinya yang berjudul Mother
Monster akan segera launching. Saat ini penulis tergabung dalam Forum
Lingkar Pena DKI Jakarta. Penulis dapat di hubungi di con4n_cewe@yahoo.co.id
dan id facebook Anisa Widiyarti
4.
Novi
Chi, beberapa cerpennya sempat menghiasi
majalah wanita Ummi, harian Jurnal Nasional dan majalah potret. Buku
antologinya antara lain Curhat Jalan Raya
(Leutika, 2010) Masihkah Kau Mencintaiku
(Leutika, 2010) Cinta Monyet Never Forget
(Leutika, 2010) dan antologi cerpen “Festival Bulan Purnama Mojopahit” (Dewan
Kesenian Kab. Mojokerto). Puisi dalam kumcer “Save Palestina” (ProUmedia,
2011). Saat ini aktif sebagai Ghost Writter di sebuah situs media Online. Bisa
di hubungi di : naksayang@gmail.com,
atau 083857671158
5.
Joko
Susanto, karyawan yang lahir 1 Agustus di kota
pesisir pantura Rembang, Ayah dari trio cilik pecinta buku Nuha, Qonita, dan
Nafis. Alumnus SMAN 1 Rembang jateng ini masih menimba Ilmu di Program Pasca
Sarjana Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya. Beberapa
Tulisannya
berupa opini /artikel pernah dimuat di harian Jawa Pos, Radar Surabaya Surya,
Radar Sulteng, Duta Masyarakat, Republika, Waspada, Analisa, Pelita dan Sabili.
Karya terkait parentingnya pernah di muat di majalah Ayahbunda, Mimbar
Pembangunan Agama dan Tabloid Nakita. Karyanya dapat dijenguk dalam buku
antologi Berkah Modernisasi Pajak
(2009), Antologi Setan 911 (Leutika, 2010) antologi Lagu Opick Inspirasiku (Leutika) insya allah terbit januari 2011.
Buku kisah inspiratif Taxes from Texas
dalam proses pengerjaan. Hingga kini masih merajut mimpi untuk menerbitkan
buku. Email : nuha64@yahoo.co.id
6.
Selvy
Erline S, Hobi Nulis Sejak SMP meski cuma lewat
diary. Beberapa cerpennya sudah dimuat di be-berapa media seperti Kawanku, Teen, Gaul, Say dan Story. Kolase pernik
kehidupan (Rumah pena, 2010), Lovely
Ramadhan (Indie Publishing, 2010), Anak
Kos Gokil (Gradien Mediatama, 2010) Bicaralah
Perempuan (Leutika Prio) merupakan Buku Antologi yang di tulis bersama
teman teman. Alamat Email/FB : Selvy_erline@yahoo.com
7.
Witono
Hidayat Yuliadi, lahir di Batang, Jawa Tengah 13
Juli 1979. Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Solo jurusan Manajemen dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Aktif menulis di berbagai media massa, pernah menjadi wartawan di
harian Jawa Pos, Radar Solo, dan Outsourcing di Bank Mandir. Saat ini tinggal
di sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pekerjaan, suami dari satu orang
istri. Dapat dihubungi di email witonohidayat@yahoo.com.
8.
Eva
Arlini, kuliah di Universitas Muslim Nusantara
Al Washliyah Medan Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntasi semester 7, dan lahir 01
Mei 1985
9.
Amerul
Rizki adalah nama pena dan nama Facebook dari
Rizki Agung Widiyanto, lahir di Ngawi pada 15 Mei 1989. Mulai menemukan
‘soul’nya pada fiksi fiksi Islami, sejak berkenalan dengan majalah Annida
ketika masih duduk di bangku SMK. Tetapi baru mulai serius menekuni dunia kepenulisa,
justru setelah di sibukkan dengan urusan pekerjaan di salah satu perusahaan
transportasi. Sebagian tulisannya bisa dilihat pada notes Facebooknya. Antologi
ini merupakan antologi pertama untuk penulis. Jikaingin kontak, bisa
menghubungi di Facebook dengan nama yang sama, atau di email amerul.rizki@gmail.com
10.
Kianinara
“Kei” adalah nama pena dari Ermala Sari.
Dilahirkan di Palembang, 23 Januari 1987. Lulusan S1 Universitas PGRI jurusan
FKIP bahasa Inggris kini tengah sibuk bekerja sebagai supervisor sebuah kursus
di Palembang. Karyanya pernah dimuat di harian lokal Berita Pagi, tabloid Keren
Beken, majalah Aneka Yess, majalah Kawanku , majalah Sekar dan majalah Say.
Penulis yang aktif sebagai Anggota FLP Palembang dalam divisi kepenulisan ini
bisa di hubungi via emailnya kianinara@yahoo.co.id
atau lewat akun Facebook dengan nama Kianinara Kei
11.
Eros
Rosita, lahir dan masih berdomisili di Madiun.
Mulai serius menulis sejak kebetulan memenangi lomba cerpen antar kelas sewaktu
SMP. Cerpennya sebagian besar masih mengendap di tumpukan buku tulis. Sebagian
puisinya telah dibukukan dalam bentuk antologi bersama Komunitas Penulis Muda
(Phantasy Poetica dan Imazonation: 2010) serta sebagian telah ditulis di blog
pribadinya http://erosrosita.wordpress.com
silakan kontak email atau add facebooknya di blueroses213@yahoo.co.id
12.
Aurahusna
adalah nama pena dari Neti Suriana. Saat ini aktif
sebagai Penyuluh Pertanian di Unit Pelaksana Teknis Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Pertanian (UPTB-BPP) Kecamatan Batang Peranap. Senang mengikuti
berbagai perlombaan menulis baik tingkat lokal maupun nasional untuk terus
meningkatkan kemampuan oleh kata. Bertekad menekuni dunia tulis menulis sebagai
ladang di Desa dan maisyah kedepan. Sekarang menetap di desa Baturijal Barat
Email: net.sr02@gmail.com
13.
Setta
SS, pria kelahiran Lubuklinggau, Sumatera
Selatan, 22 Desember 1981. Sulung dari empat bersaudara, penikmat sastra ,
alumni Jurusan Mesin FT UGM, berkarya sebagai Analisis Industri di Direktorat
Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian. Admin
situs Koran Minggu di http://lakonhidup.wordpress.com.
14.
Nurul
Asmayani Lahir di Kalimantan Timur, dan sekarang menetap
di kota Chiba, Jepang. Mulai mencintai menulis sejak sekolah dasar. Beberapa
kali menjuarai lomba kepenulisa. Karya Karyanya berupa cerpen pernah dimuat di
majalah SKI Annida. Untuk kontak dengan penulis bisa melalui blog http://www.jejakbunda.multiply.com
atau Facebook Nurul Asmayani
15.
Afri
Desem, lahir di Bengkulu , pada tanggal 25
Desember 1986. Mulai serius menulis sejak kelas 2 SMA. Sempat jatuh bangun
beberapa kali, dan mulai benar-benar bangkit kembali setelah menamatkan
pendidikan Diploma di Universitas Bengkulu. Dengan Bekal Ilmu kepenulisan yang
minim, Afri memberanikan diri untuk nyemplung di dunia tulis menulis karena
rasa ketidaknyamanan ketika banyak ide yang menggelayuti pikiran dan tidak cepat
cepat di tuangkan ke dalam tulisan. Dapat di hubungi di telu.sagara@ymail.com
16.
Aki,
adalah nama pena dari Erika. Lahir pada 1 April di
kota kecil Jember, Jawa Timur. Pernah menerbitkan novel teenlit berjudul 3 on 3
(Puspa Swara, 2006) dan sejumlah cerpen untuk beberapa media. Sempat tinggal di
Malang untuk kuliah, tapi kini menetap di Jember sambil meneruskan kegiatan
menulisnya.
17.
Gusrianto,
Menyukai menulis sejak masih duduk di bangku SMU.
Beberapa kali menjuarai lomba penulisan Cerpen, terakhir dia menyabet juara 1
dalam Lomba Menulis Cerpen Annida-Online 2010. Telah menerbitkan beberapa buku
karya sendiri dan juga antologi bareng teman temannya antara lain : Ngebet
Nikah (DAR! Mizan, 2004), Uda Ganteng No.13 (Gema Insani Press, 2006), Meremas
Sampah Menjadi Emas (Indiva Media Kreasi, 2008), 24 Jam Sebelum Menikah (LPPH,
2009), Sebuah Kata Rahasia (SMG Publishing, 2010), Penjara Cinta (Uda Agus
Publishing, 2010). Buku anak pertamanya yang berjudul Kado Buat Ibu saat ini
dalam proses penerbitan di Era Media. Bagi yang ingin berkenalan dapat
menghubungi di akun FB-nya “Uda Agus Githu Lho” Via email uda_agus27@yahoo.com
18.
Shabrina
WS, adalah nama pena dari Eni Wulansari.
Beberapa tulisannya pernah dimuat di buletin depag pacitan dan buletin kampus,
beberapa cerpen pernah dimuat di majalah annida, ummi, permata, sabili, safina,
jayabaya. 10 terbaik lomba menulis cerpen majalah Mitra, juara harapan menulis
cerita Depag RI 2003. Buku yang sudah terbit, Sketsa Negeri Para Anjing, Zikrul
2006; Pelari Cilik, Bestari 2010; Dua Pilihan, antologi FLP Malang Syamil 2005;
Antologi ‘emak2 fesbuker mencari cinta’ Leutika. Antologi crazmo leutika,
antologi hapuslah air matamu – Charity For Indonesia. Insyaallah segera terbit
antologi Lagu Opick Inspirasiku- Leutika Email : Shabrinaws@yahoo.co.id
Fb, eni ‘shabrinaws’ pacitan.
19.
Santi
Nuur P, lahir di Ngawi, 21 November 1972.
Hobinya membaca dan meyukai dunia menulis. Pernah menjadi juara III dalam lomba
cipta karya inspiratif Penerbit Leutika. Buku yang sudah terbit Titik Balik (Leutika, 2010), Emak Emak
Fesbuker Mencari Cinta (Leutika, 2010). Beberapa buku segera menyusul terbit.
Bisa disapa melalui FB atau email, trinoersanti@yahoo.co.id
20.
Binta
al-Mamba, adalah nama pena Aris Sayyidatul Ilmi.
Nama yang diambil dari nama kedua orang tua tersayang. Bunda Luluk Mam’lu’ah
dan Bapak Abu Bakar. Lahir di kampung kedawang diwek jombang, pada tanggal 16
September 1982. Menempuh pendidikan di MI Miftahul Ulum kedawong, kemudian
mnelanjutkan ke MTS dan MA Al-Anwar pacul goyang diwek jombang. Dan setelah itu
mondok di pesantren LANGITAN pesantren salaf yang terletak di daerah Widang
Tuban. Perjalanan dalam dunia literasi, pernah menulis beberapa buku bersama
teman-teman santri dam alumni ponpes Langitan yaitu : Salam Dari Langit (2007),
Munajat Pengantin (2008). Menjadi Bidadari/ cetakan kedua dari –salanm dari
langit- (2008) Embun Senja (2010), 100 kisah menghangatkan hati mari
bicara(Kompetisi menulis produk teh sariwangi).
Sinopsis Novel
Seperti
Ibu, Ayah adalah kekutan dan Inspirasi. Ia mendorong semua gerak tubuh,
Imajinas, dan alam pikir kita untuk terus ‘menjadi’manusia kuat, berkarakter
dan tahan uji. Rasulullah memang hanya menyebutkan satu kali nama ayah ketika
seorang pemuda bertanya tentang orang yang harus di hormati. Tiap Ayah memiliki
tipe ayah yang berbeda, ada yang romantis, pendiam, ataupun tegas kepada anak
anaknya. Tetapi berbagai tipe ayah yang berbeda itu hanyalah di latarbelakangi
kehidupan mereka sebelumnya. Dengan tipe yang berbeda pula, mereka tetaplah
ayah kita, bapak kita yang menyayangi dengan sepenuh hati anak-anak mereka.
A.
Salam
Kangen Buat Bapak
Bercerita tentang seorang anak yang
rindu kepada Bapaknya, meyalurkan lewat surat yang di kirimnya. Namun tak
sempat surat itu di baca, sang bapak telah di panggil oleh sang maha kuasa. Didalam
surat ia menuliskan semua hal-hal yang terjadi selama hidupnya bersama
sang bapak, banyak kenangan yang terukir bersamanya. Ketika masih kecil
bapaknya selalu menceritakan sebuah dongeng sebelum memasuki dunia mimpi. Ketika memasuki Sekolah Dasar ia di masukan
oleh sang bapak ke Sekolah yang terbaik di desanya meski jarak yang ditempuh
sangat jauh bapaknya tetap memaksa yang ia inginkan hanya kualitas pendidikan
yang terbaik untuk anaknya. Namun ketika bapaknya sudah tidak terpilih lagi
menjadi wakil rakyat di dewan kabupaten semuanya berubah kehangatan yang dirasa
semakin hari semakin menghilang bahkan semakin dingin. Yang dilakukan bapaknya
hanya menonton di depan TV dan mengomentari berita yang sedang di siarkan
kritikan yang dilontarkan selalu pedas. Di akhir suratnya ia merasa menyesal karna
tak ada di samping sang Bapak ketika menemui ajalnya ia hanya sempat memandikan
jenazah sang bapaknya saja.
B.
Bapak
Filsuf
Seorang anak dari seorang bapak
penganut Islam Kejawen, masa kecil sang bapak penuh petualangan di alam liar.
Ia membantu mbah kung yang bekerja sebagai polisi hutan, menjaga hutan dari
pencuri kayu hutan. Nyawa menjadi taruhannya, bahkan tanpa ancaman pencuri
nyawa mereka bisa terancam dengan keberadaan binatang buas. Namun semuanya
takut dengan karisma / kekuatan linuwih yang dimiliki mbah kung. Di masa
remajanya ia habiskan untuk bermeditasi seperti yang dilakukan bapaknya,
membaca kitab-kitab kuning dan membaca semua
buku tentang karakter pewayangan mulai dari Ramayana, Hanoman, Krishna dan
mahabrata. Mulai dari mahluk gaib, meditasi, karma dan segala yang berbau adat
Kejawen meghiasi hidup sang bapak. Bahkan ketika ia mengikuti ujian masuk
perguruan tinggi negri ayahnya membawa ia ke paranormal agar ia di doakan lolos
ujian, untungnya ia tak lulus coba kalo seketika itu lulus ia malah semakin
yakin pada ajaran ayahnya itu. namun ketika beranjak dewasa ia baru sadar dan
mendalami agama yang tertera pada KTPnya yaitu Islam, seketika itu juga
hubungan diantaranya semakin meregang, ia menjauhi bapaknya. Dan berusaha
menasehati sang bapak, menyadarkan bahwa ajarannya itu salah.Ia sadar mengubah
sifat seseorang itu susah tak segampang membalikan telapak tangan. Ia mulai
pengembaraannya ke sebuah pesantren disana ia berusaha merenungkan semuanya. Ia
juga mendoakan sang bapak setiap malam agar sang maha kuasa menyadarkannya.
Memang Allah Maha pembalik hati seseorang ayahnya perlahan berubah dan sedikit
demi sedikit ia mulai mendalami ajaran agamanya ia mulai belajar shalat dan
berpusa. Seraya ia mengucap syukur kepada Allah, tak cukup rasanya hanya
bersyukur. Apalagi dengan terus bersyukur semakin bertambah nikmat yang Allah
berikan “Maka nikmat-nya yang manakah yang kita dustakan”
C.
Bapakku
Bukan Ayah yang Ideal
Seorang anak yang mempunyai bapak yang
jauh dari sosok ayah yang selama ini ditampilkan di televisi maupun yang
diceritakan di dalam buku, ia pribadi yang kasar galak bahkan tak pernah bersikap halus. Itu semua
karena sejak kecil ayahnya sudah terbiasa dengan ucapan dan tindakan kasar dari
orang orang di sekitarnya. Ayahnya yang bekerja sebagai supir angkutan tak
jarang ia pulang dengan baju yang kotor bahkan akibat pekerjaannya itu penyakit
asma yang dideritanya mulai kambuh. Sering ia merasa meyesal bila mengingat
masa kecilnya, ia kerap meminta sesuatu dengan paksa belum mengerti susahnya
orang tua mencari uang dan belum paham orang tua tidaklah selalu memiliki uang.
Ia mulai menyadari bahwa ayahnya begitu sayang padanya dan adiknya, ketika
perjuangan yang dilakukan sang ayah untuk membelikannya baju lebaran. Siang itu
ayahnya habis mengantarkan barang pindahan kebetulan siang itu begitu terik
tenggorokanya terasa lengket bahkan sudah tak kuat lagi rasanya mengangkat
barang, namun kepalang tanggung ia tetap mengangkat. Ketika mengendarai mobil
tiba-tiba ayahnya pingsan dan untungnya sang majikan bisa menyupir dan ia
mengambil alih kemudi. Coba kalau saja sang majikan itu tidak bisa menyetir,
entahlah bakal bagaimana akhirnya. Lalu ayahnya dibawa kerumah sakit terdekat
dan semua biaya di tangung majikannya, dari situlah ia mendapat upah dan bisa
membelikan baju untuknya. Betapa sulitnya seorang mencari nafkah.
Analisis Unsur Instrinsik
Tema : Keluarga
Setting / Latar :
A. Latar Tempat : Di ruang kelurga, ketika sang ayah menonton TV
Latar Sosial :
Namun ketika bapaknya sudah tidak terpilih lagi
menjadi wakil rakyat di dewan kabupaten
semuanya
berubah kehangatan yang dirasa semakin hari
semakin
menghilang bahkan semakin dingin
Latar Ekonomi : Orang kaya, lalu
jatuh miskin.
B. Latar
Tempat : Tempat paranormal,
Universitas, Pesantren.
Latar Agama : Seorang anak dari seorang ayah penganut Islam
Kejawen.
Latar Budaya : Orang Jawa
C. Latar Tempat : Rumah Sakit, Jalan Raya.
Latar Sosial : Orang yang hidupnya kekurangan.
Latar Ekonomi : Orang yang tidak mampu.
Alur : A. Mundur – Maju
B. Maju
C. Maju
Tokoh :
A. Teteh, Bapak
B. Mbah
Kung, Bapak
C. Bapak, Majikan
Perwatakan : A. Teteh : Sosok yang baik dan sayang kepada
Bapaknya
Bapak :
Sosok yang bertanggung jawab pada masa depan
anaknya, Bersikap
hangat kepada anak-anaknya
namun seketita menjadi
orang yang dingin.
B. Mbah Kung : Sosok yang berani, berkarisma tidak
pernah takut.
Bapak :
Sosok yang keras kepala.
C. Bapak : Sosok yang kasar, namun dibalik kekasarannya
tersimpan rasa cinta dan sayang kepada
anak-anaknya
Majikan :
Sosok yang baik.
Amanat
: “ Setiap ayah memiliki tipe
yang berbeda – beda ada yang romantis, ada
yang pendiam maupun yang tegas dan ada
juga yang kasar. Semua itu di
latarbelakangi kehidupan sebelumnya,
Apapun tipe ayahmu entah romantis,
pendiam, tegas maupun kasar ia adalah
tetap ayah kita, bapak kita yang
menyayangi sepenuh hati anak- anaknya”.
Analisis Unsur Ekstinsik
Nilai
Moral : Ayah dalam kehidupan juga memiliki peran penting sama halnya seperti
Ibu. Ayah adalah kekuatan dan inspirasi. Orang yang mencari nafkah dan mendidik
kita dari kecil adalah ayah kita. Sebelum terlambat ucapkanlah kepada ayah kita
“ AYAH I LOVE YOU”
Keunggulan Novel
Dalam cerpen ini
kita menyadari betapa ayah mempunyai arti penting di hidup kita meski dari luar
banyak yang menilai ayah itu galak namun begitulah cara ayah dalam menyampaikan
rasa kasih sayangnya beliau galak memarahi kita agar tidak mengulanginya lagi
di kemudian hari.
Kelemahan Novel
Di dalam novel
antologi ini beberapa penulis menuliskan istilah – istilah daerah, namun tak di
jelaskan apa itu artinya. Sehingga ketika membaca novel ini pembaca di
bingungkan dengan istilah istilah daerah yang di pakai.
Kesimpulan
Sebagai
peresensi berdasarkan dari keunggulan dan kelemahan Novel Antologi ini menilai
bahwa cerpenini baik untuk dipublikasikan karena akan menyadarkan pembaca
betapa penting arti Ayah, dan mencoba untuk memotifasi menjadi ayah yang
lebih baik dimasa depan untuk anak – anaknya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar